SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Thursday, March 12, 2015

Pemerintah Serahkan 100 Persen Pengelolaan Mahakam ke Pertamina.

CNG.online: - Jakarta Pemerintah menyerahkan 100 persen pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur ke PT Pertamina (Persero) setelah masa kontrak dengan Total E&P Indonesie berakhir pada 2017.

"Kami serahkan 100 persen Mahakam ke Pertamina dan selanjutnya terserah Pertamina apakah mau dikelola sendiri atau mengajak mitra," kata Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Kamis.

Pemerintah, ia menjelaskan, juga tidak akan ikut campur dalam penentuan porsi kepemilikan saham Blok Mahakam dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur.

"Pertamina yang menentukan semua," katanya.

Ia juga membantah kalau pemerintah sudah memutuskan pembagian porsi saham Blok Mahakam.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pemerintah pusat sudah punya skenario pembagian porsi saham Mahakam dengan kepemilikan saham Pertamina 51 persen, Total 30 persen, dan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur 19 persen.

Widhyawan mengatakan, pemerintah akan segera mengeluarkan surat penyerahan pengelolaan Blok Mahakam setelah 2017 kepada Pertamina.

"Satu surat lagi ke Total yang menyatakan tidak memperpanjang kontrak Mahakam," ujarnya.

Sesuai Pasal 28 Peraturan Pemerintah No.35 tahun 2004 tentang Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, ada dua opsi untuk blok migas yang kontrak pengelolaannya sudah berakhir.

Kontrak pengelolaan blok minyak dan gas operator yang sebelumnya diperpanjang atau Pertamina dapat mengajukan pengelolaan blok habis kontrak ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menteri ESDM bisa menyetujui permohonan itu sepanjang Pertamina 100 persen dimiliki negara.

Pertamina secara resmi telah mempresentasikan proposal kesanggupan mengelola Blok Mahakam ke pemerintah pada Sabtu (7/3) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, dan pemerintah menyatakan yakin Pertamina sanggup mengelola blok itu.

Widhyawan juga mengatakan, pemerintah akan memastikan proses transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total ke Pertamina berjalan mulus supaya produksi tetap terjaga. Saat ini produksi Blok Mahakam mencapai 280 ribu barel setara minyak per hari.

Pemerintah menargetkan penandatanganan kontrak kerja sama pengelolaan Blok Mahakam dengan Pertamina bisa dilakukan pada 2015 meski berlaku setelah 2017.

Wednesday, March 11, 2015

Legislator berjanji bantu pengembangan tenun Moronene. | Legislator nilai pelayanan PLN mengecewakan.

CNG.online: - Kendari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Tina Nur Alam berjanji membantu pengembangan kain tenun Moronene Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Kain tenun lokal Bombana ini sangat indah dan menarik, sehingga perlu terus dikembankan agat sesuai dengan keinginan pasar tanpa meninggalkan nilai atau motif dasar kain Bombana," kata Tina Nur Alam usai mengunjungi galeri tenun Bombana di Rumbia, Rabu.

Keberadaan Tina Nur Alam di Bombana dalam rangka kunjungan kerja atau reses di daerah itu untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait bidangnya di komisi VI DPR RI.

Menurut dia, tenun Bombana saat ini merupakan salah satu tenun asal Sultra yang sudah pasar nasional.

"Tetapi perlu pengembangan motif atau corak agar bisa bersaing dalam pasar bebas," kata Tina yamg juga ketua Dekranasda Sultra ini.

Yang perlu dibantu saat ini, kata dia, adalah mesin atau alat penenun serta peningkatan kualitas para penenun atau pengrajin.

"Selaku ketua Dekranasda Sultra, saya sangat mensuport pengembangan tenun Bombana atau tenun Moronene yang terdiri dari motif Burisininta, motif Bosubosu dan motif Sosoronga," kata legislator PAN dapil Sultra ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Legislator nilai pelayanan PLN mengecewakan. CNG.online: - Karimun, Kepri Anggota Komisi VI DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau, Nyat Kadir menilai, pelayanan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero di wilayah Kepulauan Riau, masih mengecewakan.

"PLN, dia punya harga daya per KWH, paling tinggi di dunia, lebih tinggi dari Singapura bahkan Amerika. Tapi pelayanan PLN sampai sekarang mengecewakan," kata dia di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepri, Jumat.

Buruknya pelayanan PLN di Kepri, kata Nyat Kadir, terlihat dari kondisi kelistrikan di ibu kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang yang sering byar pet, termasuk juga di Natuna dan Karimun.

"Di Natuna, warga mengaku takut menghidupkan mesin-mesinnya karena bisa rusak akibat listrik dari PLN sering mati mendadak," kata dia.

Menurut dia, pelayanan PLN yang buruk sangat berdampak negatif dalam mengembangkan investasi, mengingat Provinsi Kepri, terutama di Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan dan Karimun merupakan daerah tujuan investor.

"Investor mana yang mau masuk kalau listriknya seperti itu. Saya pikir ini menjadi catatan penting untuk kita bahas dengan PLN selaku mitra kerja Komisi VI. Kita tidak bisa menyalahkan bupati, atau gubernur karena PLN adalah BUMN yang langsung di bawah pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN," kata dia.

Ia berjanji akan membahas persoalan listrik di Kepri di Komisi VI dengan segera memanggil Dirut PT PLN serta kementerian terkait.

"Saya tahu betul kondisi listrik di Kepri. Saya juga sudah berkali-kali mengritik persoalan ini baik kepada menteri maupun Dirut PLN. Dirut PLN akan kita undang sekali lagi untuk membahas masalah ini, dan saya juga meminta masukan dari masyarakat untuk kita bahas bersama PLN dan Kementerian BUMN," tuturnya.

Persoalan listrik, kata dia lagi, memang cukup kompleks, sehingga perlu penyelesaian secara komprehensif. "Tantangannya cukup berat, dan kita mengerti persoalan listrik tidak sederhana yang dibayangkan. PLN berganti Dirut berapapun belum tentu dapat menyelesaikannya," kata dia.

Tuesday, March 03, 2015

Presiden Ingatkan Siswa Indonesia Optimistis terhadap Negerinya. | BPS: Februari Terjadi Deflasi 0,36%.

CNG.online: - Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para siswa di Indonesia harus bersikap optimistis terhadap bangsa dan negeri sendiri. Dengan bonus demografi serta potensi yang dimiliki Indonesia, dia mendorong agar para siswa dan siswi menjadi pemimpin di tempatnya masing-masing kelak.

"Anak-anak di sini harus postive thinking, optimistis, jangan ada perasaan pesimistis pada masa depan. Harus yakin itu, karena kita masih meiliki bonus demografi, sumber daya alam jauh lebih baik dari negara lain," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3), di depan siswa-siswi Taruna Nusantara.

Presiden memaparkan, bonus demografi Indonesia yaitu jumlah penduduk yang besar, yang mencapai 240 juta orang yang bisa dijadikan kekuatan, antara lain modal tenaga kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia, kata presiden, saat ini masuk dalam 16 ekonomi terbesar dan pada 2030 ditargetkan menjadi salah satu dari tujuh negara ekonomi terkuat. Meskipun demikian, Indonesia masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah.

"Memang masih banyak kekurangan, tantangan. Kemiskinan masih ada 28 juta penduduk, pengangguran 7,2 juta yang harus dicarikan jalan keluarnya. Tapi kalau ekonomi naik 5,7 persen tahun depan, hal-hal yang tadi disampaikan bisa diselesaikan," katanya.

Sementara itu produk domestik bruto (PDB ) Indonesia masuk tiga besar di Asia Tenggara.

Dengan kondisi demikian, Jokowi mendorong agar para siswa-siswi yang akan menjadi penerus masa depan ini mengetahui potensi negerinya. Namun dua hal yang menjadi tugas besar saat ini adalah mengurangi angka kemiskinan dan memberantas korupsi.

"Kemiskinan, korupsi. Posisi kita masih ada di sini. Di ASEAN kalah dengan Singapura, Filipina, Thailand. Ini tugas berat," katanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BPS: Februari Terjadi Deflasi 0,36% CNG.online: - Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,36 persen. Sehingga, sejak awal tahun ini, Indonesia sudah mengalami deflasi dua bulan berturut-turut. Dengan demikian, laju inflasi selama 2015 secara year to date adalah -0,61 persen. Sementara dibandingkan dengan Februari 2014 (year on year), laju inflasi sebesar 6,29 persen.

Deflasi Februari 2015 ini menjadi yang tertinggi kedua sejak 1985 sebesar 0,5 persen.

"Harga beras naik. Tapi Februari justru kita deflasi. Sebabnya masih dari faktor turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) pada 19 Januari menjadi Rp 6.000," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo dalam konferensi pers di Jakarta, senin (2/3).

Dia mengatakan, deflasi juga terjadi pada harga cabai yang masih relatif murah. Meski angkutan udara naik karena imlek, namun angkutan kota menurun. “Jadi ini yang menyebabkan deflasi meskipun harga beras naik tajam,” ujar Sasmito.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan memiliki sebesar 1,47 persen.

"Yang mengalami penurunan harga pada Februari 2015 yaitu cabai merah, bensin, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras. Untuk cabai merah faktornya karena distribusi lancar dan sedang masa panen," ujar Sasmito.

Deflasi terjadi di 82 kota indeks harga konsumen (IHK), yakni 70 kota deflasi dan 12 kota inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi mencapai -2,35 persen, sedangkan terendah terjadi di Jayapura -0,04 persen. "Inflasi tertinggi di Tual sebesar 3,20 persen karena harga ikan naik. Padahal ini daerah kepulauan," ujar Sasmito.

Sementara itu, untuk inflasi inti mencapai 0,34 persen dan inflasi inti tahun ke tahun masih bertahan mencapai 4,96 persen.

Sunday, March 01, 2015

Pertamina: Harga Elpiji 12 kg Naik Rp5.000 Awal Maret 2015.

CNG.online: - Jakarta PT Pertamina (Persero) memutuskan kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram senilai Rp5.000, yakni dari Rp129.000 sejak 19 Januari menjadi Rp134.000 mulai 1 Maret 2015, kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang.

"Harganya kembali sama dengan 1 Januari 2015," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pertimbangan kenaikan harga elpiji 12 kg yang nonsubsidi tersebut semata-mata kenaikan harga pasar elpiji sesuai dengan patokan kontrak (contract price/CP) Aramco.

Pada 19 Januari 2015 harga elpiji 12 kg turun dari Rp134.700 per 1 Januari 2015 menjadi Rp129.000 per tabung atau turun Rp5.700 per tabung (Rp475 per kg).

"Mulai 1 Maret harga elpiji kembali lagi," kata Bambang.

Kenaikan harga elpji di pasar internasional tersebut menyusul peningkatan harga minyak dunia belakangan ini.

Per 1 Januari 2015 Pertamina mengevaluasi harga elpiji nonsubsidi 12 kg dalam periode tertentu tergantung fluktuasi harga CP Aramco dan kurs.

Pemerintah juga sudah menaikkan harga premium wilayah penugasan di luar Jawa-Bali mulai 1 Maret 2015 sebesar Rp200 per liter dikarenakan kenaikan harga premium di pasar Singapura (MOPS) sepanjang Februari 2015.

Harga premium penugasan di luar Jawa-Bali yang per 1 Februari 2015 ditetapkan sebesar Rp6.600 naik menjadi Rp6.800 per liter mulai 1 Maret 2015.

Sementara itu, hargabahan bakar minyak jenis lainnya, yakni minyak tanah dan solar bersubsidi diputuskan tetap masing-masing Rp2.500 dan Rp6.400 per liter.

Pertamina juga menetapkan harga premium nonsubsidi di wilayah Jawa dan Bali senilai Rp6.900 per liter mulai 1 Maret 2015 pukul 00.00 WIB.

Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya yang Rp6.700,00 per liter.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, premium tidak lagi menjadi barang subsidi. Penetapannya dibagi menjadi dua, yakni oleh pemerintah untuk premium penugasan di luar Jawa-Bali dan Pertamina untuk premium umum di Jawa-Bali.

Sementara itu, solar dan minyak tanah tetap barang subsidi yang harganya ditetapkan pemerintah.

Tantangan Bisnis: Humas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Meningkat Dalam Era IT.

CNG.online: - Surabaya General Manager Terminal Petikemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini, menegaskan bahwa tantangan humas badan usaha milik negara (BUMN) di Indonesia semakin meningkat pada era teknologi informasi (TI) yang membawa dunia kerja kian berkembang.

"Untuk itu, sebaiknya para pengampu kehumasan mampu aktif bersinergi antar instansi. Hal itu bertujuan meningkatkan efektivitas meraih pemberitaan di media massa," katanya saat memberikan Materi Kehumasan pada Workshop Kehumasan dan Peringatan HUT ke-26 Majalah Dermaga PT Pelindo III (Persero), di Surabaya, Minggu.

Upaya tersebut, ungkap dia, bisa direalisasikan dengan aktif mengadakan atau mengikuti acara yang menghubungkan antarinstansi terkait. Apalagi setiap agenda akan memiliki nilai berita ketika tidak hanya dihadiri satu sumber berita, tetapi ada beberapa pihak.

"Contoh, pada peresmian Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) beberapa waktu lalu kami mengadakan acara dengan menggandeng unsur maritim. Mereka di antaranya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Bea Cukai, serta Kantor Karantina Hewan dan Tumbuhan," ujarnya.

Di sisi lain, jelas dia, TPKS juga aktif memfasilitasi dialog antara pemangku kepentingan di sektor ekspor-impor dengan instansi pemerintah setempat. Beragam kegiatan itu sekaligus bentuk pelayanan kepada pengguna jasa.

"Seorang staf humas harus bekerja profesional dengan tetap berperan laiknya sahabat dengan wartawan," katanya.

Ia menambahkan, sebagai humas BUMN, maka mereka yang bertugas wajib terbuka untuk diskusi dalam jumpa pers dan tidak ingkar janji bertemu dengan pewarta yang hendak mendapatkan data.

"Selain itu hal terpenting dalam peran humas adalah selalu ramah dan senyum. Apalagi humas merupakan perwakilan perusahaan sehingga jangan sampai tidak baik dengan klien, terutama wartawan," katanya.

Pada kesempatan itu, Direktur SDM dan Umum Pelindo III, Toto Heli Yanto, mengemukakan sejumlah pengalaman ketika menjabat sebagai Kepala Humas Pelindo III. Ia menekankan bahwa pencitraan itu mahal.

"Pemberitaan positif tentang perusahaan di media massa, jika dibandingkan dengan advertorial atau iklan memiliki nilai komersial mencapai puluhan miliar per tahunnya," katanya.

Sebelum menutup acara, Toto mewakili Direksi yang bertindak sebagai pelindung majalah terbitan Pelindo III, Dermaga, memotong tumpeng syukuran ulang tahun majalah yang telah menjadi referensi pelabuhan selama 26 tahun tersebut.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Majalah Dermaga, Edi Priyanto, melanjutkan kinerja humas kantor pusat, cabang, dan anak perusahaan harus selalu ditingkatkan.

Kondisi itu terlihat dari performa staf humas perusahaan yang aktif menjadi kontributor Majalah Dermaga.