SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Sunday, February 15, 2015

Menkeu: Ajak Jadi Wirausaha Kunci Kemandirian Bangsa. | Rajawali Nusindo masuki bisnis pengembangan laboratorium.

CNG.online: - Jakarta Menteri Keuangan Bambang PS Brojonegoro menegaskan kewirausahaan adalah salah satu dari tiga kunci untuk mencapai kemandirian bangsa Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Menkeu dalam "Dialog Tokoh" yang diadakan Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri di aula BPPK Kementerian Keuangan, Jakarta pada Sabtu (14/2).

Direktur PPSDMS Nurul Fikri Bachtiar Firdaus di Jakarta, Minggu, menjelaskan dalam kesempatan itu Menkeu menyebutkan dua kunci lainnya adalah kerja kerja dan kemajuan teknologi.

Menurut Menkeu, Indonesia tidak perlu malu belajar dari bangsa lain yang terbukti sukses mengembangkan SDM, misalnya Turki dan Korea Selatan.

Ia mengatakan Turki saat ini sudah bisa membangun pembangkit listrik terapung dengam kekuatan 500 megawatt.

Sementara Korea Selatan mengekspor produk teknologi canggih.
"Kualitas SDM sangat berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian," katanya.

Disebutkan bahwa Indonesia termasuk negara berpendapatan menengah, dan jika ingin maju harus meningkatkan produktivitas nasional.

Hal itu, katanya di depan 200 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, sangat tergantung dari tenaga kerja muda yang kreatif dan berketerampilan tinggi.

"Jadi peran kaum muda penting dalam merintis kemandirian bangsa”.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu Rajawali Nusindo masuki bisnis pengembangan laboratorium.
CNG.online: - Manado PT Rajawali Nusindo pada tahun 2015 ini gencar menambah portofolio bisnis distribusi alat kesehatan dan farmasi dengan mengembangkan Laboratorium Total Solution (LTS) bekerjasama dengan rumah sakit yang ada di Indonesia.

"Saat ini kami sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr RD Kandou, Manado. Kami menargetkan pada tahun ini dapat bermitra dengan 4 Rumah Sakit untuk pengoperasian LTS," kata Direktur Utama Rajawali Nusindo Tony Visiyanto, di Manado, Minggu.

Menurut Tony, bisnis LTS merupakan terobosan perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah dari bisnis distribusi alat kesehatan dan farmasi yang sudah digeluti perusahaan sejak lama.

Dalam kerja sama itu, Rajawali Nusindo yang adalah anak usaha BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), bertindak sebagai mitra kerja sama operasional (KSO) yang menyediakan alat kesehatan, renovasi ruangan laboratorium. Sedangkan RSUP Kandou menyiapkan tenaga medis profesional.

"Investasi yang kita alokasikan dalam mengembangkan Laboratorium Klinik Terpadu ini berkisar Rp20 miliar, untuk pembelian peralatan laboratorium medis yang berasal dari impor, termasuk renovasi ruangan," ujarnya.

Tony menambahkan pengembangan Laboratorium Total Solution di RSUP Kandou tersebut merupakan proyek percontohan bagi Rajawali Nusindo dan akan dikembangkan dimasa datang

Sementara itu, Direktur Operasional Rajawali Nusindo Chairani Harahap mengatakan kerja sama dapat meningkatkan akreditasi rumah sakit menjadi berskala internasional karena memadukan sistem laboratorium klinik terintegrasi dengan layanan rumah sakit secara keseluruhan.

Meski begitu Chairani tidak menyebutkan target kontribusi dari layanan kerja sama LTS tersebut terhadap total pendapatan Rajawali Nusindo.

Ia hanya menjelaskan saat ini tiga pilar bisnis trading dan distribusi Rajawali Nusindo yaitu healt care, ritel, farmasi dan alat kesehatan.

Dari proyeksi total pendapatan sebesar Rp3,1 triliun pada 2015, kontribusi terbesar masih pada layanan distribusi dan perdagangan alat kesehatan dan farmasi yang mencapai 50 persen.

Selanjutnya bisnis ritel distribusi dan perdagangan consumer goods seperti gula, minyak goreng, beras, daging, air dalam kemasan, dan bisnis industrial goods seperti minyak sawit, teh, dan mesin-mesin pabrik.

Dengan terus mengembangkan portofolio bisnis pada 2015 perusahaan juga menargetkan laba usaha sebesar Rp300 miliar, meningkat sekitar 15 persen dari realisasi laba tahun 2014 sebesar Rp250 miliar.

No comments:

Post a Comment