Penyediaan layanan solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang maritim tersebut menjadi andalan perseroan dalam membidik tambahan pendapatan Rp500 miliar.
CNG.online: - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) saat ini tengah mengembangkan 18 pelabuhan laut berbasis infrastruktur internet berkecepatan tinggi (broadband port).
Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin meng-ungkapkan pembangunan 18 broadband port ini sejalan dengan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mengembangkan sektor maritim.
"Tahun ini kita menargetkan dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp500 miliar dari pasar maritim dan logistik. Ini di luar transportasi," ujar Awaluddin di sela acara kick-off 18 broadband port di Jakarta, Rabu (18/2).
Untuk menggelar 18 broadband port, perseroan mengucurkan total investasi Rp200 miliar. Dana alokasi sebesar itu, lanjut Awaluddin, 60%-65% dialokasikan untuk infrastruktur akses internet, seperti serat optik dan akses wifi.
"Sebesar 20%-25% untuk aplikasi dan sebesar 10%-15% untuk perangkat," imbuhnya.
Ke-18 pelabuhan yang akan mengimplementasikan broadband port antara lain Pelabuhan Banda Aceh, Pelabuhan Pangkal Pinang, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Padang, Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Palangkaraya.
Selanjutnya, Pelabuhan Maloy, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Halmahera, Pelabuhan Jayapura, dan Pelabuhan Merauke.
Lebih lanjut, ia menjelaskan program broadband port ini merupakan kelanjutan program tahun 2014. Pada tahun lalu, perseroan telah mengimplementasikanbroadband port dengan layanan konektivitas internet dan TIK di enam pelabuhan, yaitu Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Sorong, dengan total investasi sekitar Rp90 miliar.
Poros maritim
Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediarto menambahkan dukungan TIK dalam kegiatan transportasi laut diperlukan dalam rangka mendukung visi, misi, dan program prioritas pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam hal mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Awaluddin mengatakan perseroan ikut berkontribusi mendukung program tersebut dengan mengelola sektor maritim yang berfokus pada logistik (maritime logistic), perikanan (maritime fishery), dan pertahanan (maritime defense).
Dalam maritime logistic, perseroan menyediakan infrastruktur broadband dan layanan TIK di 18 pelabuhan sebagai fondasi menuju digital modern seaport di Indonesia.
Maritime fishery menyediakan platform digital untuk kampung nelayan di Tanah Air yang berdampak pada peningkatakan pendapatan dan manfaat bagi ekosistem mereka. Saat ini telah diimplementasikan digitalisasi 11 kampung nelayan dan akan diperluas melalui digitalisasi 100 Kampung Nelayan.
Adapun maritime defense ialah ketersediaan layanan TIK di pulau terluar Indonesia yang telah diimplementasikan di 11 pulau dan akan diperluas dengan penyediaan fasilitas telekomunikasi di 25 pulau terluar.
CNG.online: - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) saat ini tengah mengembangkan 18 pelabuhan laut berbasis infrastruktur internet berkecepatan tinggi (broadband port).
Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin meng-ungkapkan pembangunan 18 broadband port ini sejalan dengan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mengembangkan sektor maritim.
"Tahun ini kita menargetkan dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp500 miliar dari pasar maritim dan logistik. Ini di luar transportasi," ujar Awaluddin di sela acara kick-off 18 broadband port di Jakarta, Rabu (18/2).
Untuk menggelar 18 broadband port, perseroan mengucurkan total investasi Rp200 miliar. Dana alokasi sebesar itu, lanjut Awaluddin, 60%-65% dialokasikan untuk infrastruktur akses internet, seperti serat optik dan akses wifi.
"Sebesar 20%-25% untuk aplikasi dan sebesar 10%-15% untuk perangkat," imbuhnya.
Ke-18 pelabuhan yang akan mengimplementasikan broadband port antara lain Pelabuhan Banda Aceh, Pelabuhan Pangkal Pinang, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Padang, Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Palangkaraya.
Selanjutnya, Pelabuhan Maloy, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Halmahera, Pelabuhan Jayapura, dan Pelabuhan Merauke.
Lebih lanjut, ia menjelaskan program broadband port ini merupakan kelanjutan program tahun 2014. Pada tahun lalu, perseroan telah mengimplementasikanbroadband port dengan layanan konektivitas internet dan TIK di enam pelabuhan, yaitu Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Sorong, dengan total investasi sekitar Rp90 miliar.
Poros maritim
Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediarto menambahkan dukungan TIK dalam kegiatan transportasi laut diperlukan dalam rangka mendukung visi, misi, dan program prioritas pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam hal mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Awaluddin mengatakan perseroan ikut berkontribusi mendukung program tersebut dengan mengelola sektor maritim yang berfokus pada logistik (maritime logistic), perikanan (maritime fishery), dan pertahanan (maritime defense).
Dalam maritime logistic, perseroan menyediakan infrastruktur broadband dan layanan TIK di 18 pelabuhan sebagai fondasi menuju digital modern seaport di Indonesia.
Maritime fishery menyediakan platform digital untuk kampung nelayan di Tanah Air yang berdampak pada peningkatakan pendapatan dan manfaat bagi ekosistem mereka. Saat ini telah diimplementasikan digitalisasi 11 kampung nelayan dan akan diperluas melalui digitalisasi 100 Kampung Nelayan.
Adapun maritime defense ialah ketersediaan layanan TIK di pulau terluar Indonesia yang telah diimplementasikan di 11 pulau dan akan diperluas dengan penyediaan fasilitas telekomunikasi di 25 pulau terluar.
No comments:
Post a Comment